Pasar Malam
Jali sungguh sangat senang memiliki juli. Parasnya yang cantik dan suara yang meyedu hati meluluhkan perasaannya. Malam ini mereka akan berjalan ke pasar malam. Banyak nya muda mudi saling bergandengan tangan. Seperti juga aku. Sungguh dunia ini indah. Aku seperti malaikat yang memiliki bidadari di antara bidadari. Ayo kita cari permain!.
Dikanan dan kiri ramai sekali stan pasar malam. Masyarakat pun begejalan. Jalan yang di lalui semakin sesak. Takut wanita yang baru di tembaknya hilang. Tangan jali langsung menggenggam tangan juli. Tak lepas sedikit pun. Seperti lagu anak "balon ku". Tangan juli di pegang. Ini lah masa muda. Masa yang ber api-api. Remaja yang sedang di mabuk cinta. Mereka sangat bahagia.
Ramai sekali. Riuk pikuk pameran di malam ini. Yang Jali tahu, dia hanya menggandeng tangan juli. Dengan penuh kemesran. Pastinya orang sekitar cemburu menatap tajam. Teriak suara seorang wanita sambil memanggil nama jali. Tanpa peduli jali tetap menggenggam tangan wanitanya sembari menuju arena permainan. Belum sampai ketempat itu. Jali di hentikan oleh sosok wanita yang iya kenal. Mengapa kamu tega jali. Kamu tidak peka. Kamu tidak sedikitpun melirikku. Apa kamu senang menggandeng wanita itu. Padahal Aku di sini. Janji setia mu Mana?. Malah kamu dengan dia. Siapa dia?. Lho kamu. "Jali Terkejut". Terus siapa wanita ini. Maafkan aku. Aku sangka tangan ini tangan kamu juli.
Sampit, 8 Agustus 2018
13.30
NB
September 26, 2022
Tags :
Pentigraf
,
SASTRA
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments