JIN
Liburan Pagi ini berbeda. Udin, Anang, dan Ucup sedang duduk santai di tepi pantai. Sedang asik ngobrol tida-tiba terlihatlah cahaya terang dari bibir pantai. Ketiga pemuda tersebut penasara. Mereka mendatangi cahaya tersebut. Ternyata botol. Ucup letakkan di atas meja. Sedang asik berbincang kenakalan mereka kemarin sore. Botol terjatuh dan mengagetkan mereka. Ledakan penuh asap. Muncullah sesosok makhluk. Siapa kamu? ”ucap Udin”. Saya jin. Jin dari mana tampilan seperti itu “ucap Anang”. Tidak meyakinkan “Ucap Ucup”. Coba liat kakinya menyentuh tanah “ucap Udin”. Tidak percaya kalau kamu Jin. Aku beri tiga permintaan. “ucap Jin”. Bohong. Tidak percaya. Ucap mereka. Masing-masing satu permintaan “ucap Jin”. Kalau berbohong kami hajar kamu jin. “ucap Ucup”. Siapa yang meminta pertama? “Ucap jin”. Kami diskusi dulu.
Udin, Anang, dan Ucup memiliki niatan yang takkan bisa di kabulkan oleh makhluk tersebut. Aku minta Wanita yang cantik dan kuat melayani aku selama seminggu “ucap Udin. Baik, saya catat dulu “’ucap Jin”. Aku ingin Fly/terbang, Mabuk Sampai Puas “ucap Anang” tapi merk cap dua janda. Asyiappp “ucap Jin”. Sisa kamu yang terakhir. Saya minta Rokok yang enak, yang tidak habis-habis. “ucap Ucup”. Kalau seperti itu saya duduk dulu “ucap Jin”. Tidak boleh duduk. Kami Jotos jika tidak terbukti, ucap tiga pemuda tersebut. Cling. Muncullah permintaan dari pemuda tersebut. Permintaan pertama munculah wanita cantik dan langsung di pangku oleh Udin. Permintaan Kedua muncullah Tas dan Dos yang berisi minuman kesukaan Anang. Permintaan ketiga munculah Tas yang berisi Rokok yang sesuai permintaan Ucup. Wih,
mantap
ucap para pemuda. Tapi ada syaratnya “ucap Jin”. Apa syaratnya “Ucap para Pemuda”. Kalian harus kembali kesini lagi dalam seminggu “ucap Jin”. Gampang “ucap Pemuda". Dengan Kekuatan Jin, dikirimlah Para pemuda ke masing-masing tujuan pemuda tersebut. Aku tunggu di sini Saja “ucap Jin”. Sepekanpun berlalu. Para pemuda belum kembali Juga. Dipanggil dan di munculkanlah dengan satu selentikan jari. Muncul lah pemuda tersebut. Yang pertama muncul si Udin dan wanitanya. Bagaimana? Sudah? “ucap Jin”.
Mantap
“ucap Udin” seketika Udin lemas dan mati di tempat. Satu selentikan jari. Muncul lah pemuda kedua. Bagaimana? Sudah? “ucap Jin”. Puas sembari mengangkat botol minuman, seketika Anang Jatuh dan mati di tempat dalam keadaan Mabuk. Dasar manusia “ucap jin”. Satu selentikan jari terakhir. Muncul lah pemuda Ketiga yaitu Ucup, dengan Rokok Kegemarannya. Bagaimana? “Ucap Jin”. Dengan Ekspresi marah, Ucup melayangkan satu pukulan kewajah Jin. Jin Kampret. Kurang ajar. Jin pembohong. Jin Koplak. Percuma ada Rokok tidak ada koreknya.Sampit, 10 Agustus 2019
14.30
NB
September 27, 2022
Tags :
Pentigraf
,
SASTRA
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments